Home » » BUDAYA PULANG KAMPUNG

BUDAYA PULANG KAMPUNG

Written By Unknown on 12 September 2009 | 17.59

MUDIK euy ...!!! Budaya dan tradisi yang satu ini, sudah pasti tidak ada satu negarapun termasuk "Malingsia" (Malaysia) yang berani mengklaim keberadaannya, apalagi mengaku-ngaku miliknya. Budaya dan tradisi ini hanya memang ada di Indonesia, yang tumbuh dan berkembang selama hampir puluhan dekade dari sebelum merdeka sampai sekarang. Dan dipastikan tradisi ini terus tumbuh setiap tahunnya pada masyarakat Indonesia. Tradisi dan budaya dimaksud dikenal oleh kita dengan nama "Pulang Kampung" atau "Mudik".

Tradisi dan budaya Pulang Kampung / Mudik memang tidak bisa tumbuh dan berkembang di negara lain. Hal ini disebabkan perbedaan faktor keberadaan dan cultur masyarakatnya dimana hanya terjadi pada suasana hari besar agama Islam seperti Idul Fitri dan Idul Adha saja.

Tidak banyak yang dapat menyampaikan sejarah awal mulanya tradisi ini berlangsung. Tapi kalau saya boleh berpendapat, tradisi ini kemungkinan besar berawal dari budaya sungkan kepada orang tua atau kepada orang yang di tua-kan untuk saling memberikan ucapan ma'af serta untuk menyampaikan perasaan kangen atau rindu kepada pihak keluarga yang berada diperantauan atau berada ditempat yang jauh. Dasar yang kedua adalah, budaya dan tradisi ini tumbuh karena masyarakat Indonesia yang secara turun temurun dikenal dengan masyarakat dengan rasa kekeluargaan dan gotong royong yang tinggi. Dan yang ketiga, Indonesia adalah negara dengan penduduknya yang mayoritas memeluk agama Islam.

Dasar yang ketiga inilah yang menurut saya menjadi pemicu terjadinya tradisi pulang kampung atau mudik. Sebagaimana diketahui, didalam Islam, menyampaikan permintaan maaf langsung kepada orang adalah lebih baik dan "afdhol" ketimbang menyampaikannya melalui media lain seperti kartu ucapan atau sejenisnya. Dan di dalam Islam pula-lah ada saat dan waktu yang tepat untuk menyampaikan permintaan maaf tersebut. Waktu dan saat yang tepat itu tidak lain adalah pada saat hari raya Idul Fitri atau pada saat Idul Adha, yang adanya hanya di dalam Islam. Maka, sudah dipastikan negara yang Islamnya "minoritas", tradisi semacam ini kemungkinan besar tidak terjadi.

Dalam Islam, menyampaikan permintaan maaf tersebut sudah menjadi kebiasaan bahkan kewajiban, terutama pada saat Idul Fitri. Olah masyarakat Islam sendiri, makna Idul Fitri memang menjadi moment atau saat yang tepat untuk membersihkan diri. Salah satunya dengan saling memberikan maaf atas kesalahan yang dilakukan baik yang disengaja atau yang tidak sengaja. Selain itu, tradisi ini merupakan pelengkap ritual keagamaan yang dilakukan selama bulan Ramadhan dimana semua umat Islam melakukan ibadah puasa dan ibadah-ibadah lainnya yang disunatkan.

Menurut keyakinan didalam Islam, ibadah puasa dan pelaksanaan ibadah lainnya dinyatakan tidak sempurna apabila tidak ditutup dengan ibadah zakat fitrah dan sholat idul fitri. Kata Idul Fitri sendiri mengandung arti "KEMBALI BERSIH", maka setiap noda keburukan yang melekat didalam hati, menurut keyakinan umat Islam hanya bisa dibersihkan melalui jalan "SALING MEMBERIKAN MAAF". Apalagi Allah SWT sudah menegaskan didalam Al Qur'an, "Diterima atau Tidaknya permintaan maaf seseorang tergantung kepada diterima atau tidaknya permintaan maaf tersebut oleh pemberi maaf". Itu artinya sikap meminta maaf maupun memberi maaf adalah sikap wajib yang harus dilakukan disaat hari raya, khususnya Idul Fitri.

Maka ketika ritual ini berlangsung, tradisi pulang kampung atau tradisi mudik pada saat sekarang ini menjadi prioritas utama bagi umat islam. Dan sudah barang tentu hal ini akan menjadi budaya pada setiap tahunnya di Indonesia. Hal ini dikarenakan jumlah umat Islam di Indonesia mencapai 90% lebih dari jumlah penduduk Indonesia. Selain itu, budaya atau tradisi pulang kampung pada saat sekarang ini sudah lebih mudah dilaksanakan dibandingkan pada saat lampau. Itu karena banyaknya alat transportasi yang tersedia sehingga memudahkan umat Islam untuk bepergian kemana saja dengan cepat dan aman.



Share this article :

3 komentar:

  1. >>> Fahrizal : aq kd pulkam Zal.
    Aku asli urang Kuin ... pulkamnya ke kuin ja

    >>> ViDbs : syukur bisa tunai, jar urang tuha rugi banar
    ramadhan bila kada puasa sabulanan wan kd manggawi
    ibadah lainnya. Karna Ramadhan adalh "Bulan Penuh
    Garansi dr Allah SWT"

    BalasHapus
  2. kalau saya hampir 2 tahun sekali pulkam he..he..

    BalasHapus

pt. arminareka perdana jakarta



 
Support : Your Link | Your Link | Your Link
Copyright © 2013. ARMINA KALSEL - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Modified by CaraGampang.Com
Proudly powered by Blogger